featured-content
Potensi Ekonomi Kota Blitar
Kota Blitar berupaya untuk meningkatkan peran sebagai “Pusat“ bagi pengembangan perdagangan barang dan jasa, termasuk pariwisata, untuk wilayah Selatan-Barat Jawa Timur yang meliputi Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. Untuk tujuan ini, secara konkrit kota Blitar membangun Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan, salah satu komponen Perdangangan yang secara fungsional terkait dengan Pembangunan Kota Blitar sekaligus bagi wilayah Selatan-Barat Jawa Timur.
Membicarakan mengenai Potensi Ekonomi dan Perdagangan di Kota Blitar, tentunya tidak akan terlepas dari " Garis Pertumbuhan Ekonomi Kota Blitar ". Antara Perpustakaan Proklamator Bung Karno - PIPP atau Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan - Stadion Patria - Pasar Legi, yang dengan logika seperti itu dapat dikatakan sebagai “garis pertumbuhan ekonomi” bagi wilayah sekitarnya.
Berdasarkan Potensi Daerah ( Produk Unggulan dan Pariwisata ) yang ada di Kota Blitar, maka didalam pengembangannya kedepan segala sumberdaya tersebut akan dikembangkan baik melalui sentra - sentra Produk Unggulan maupun melalui kerjasama untuk menanamkan investasi.
Potensi Ekonomi Kab. Blitar
Potensi daerah Kabupaten Blitar mencakup potensi ekonomi yang meliputi: Produk Domestik Regional Bruto, Pertumbuhan Ekonomi, dan tingkat Inflasi. Selain potensi ekonomi tersebut, Kabupaten Blitar juga memiliki Produk Unggulan strategis yang menjadi andalan dan mempunyai potensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah apabila dapat dikelola secara benar, tepat dan profesional.
Data statistik menunjukkan angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Pada Tahun 2005 sebesar Rp. 6.537.312,78 , pada Tahun 2006 mencapai Rp. 7.487.838,06 juta sedang pada Tahun 2007 mencapai sebesar Rp. 8.612.559,81 juta. Sementara itu PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada Tahun 2005 mencapai Rp. 4.338.529,37 juta meningkat menjadi sebesar Rp. 4.558.492,81 juta pada Tahun 2006. Pada Tahun 2007 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 4.811.793,26 juta.